Agaknya kita jarang ngobrol serius History chatt kebanyakan minta jemput terus Padahal udah hampir seperempat abad hidup seatap Tapi gak pernah ngobrol sambil saling tatap Ngobrolin masa kini, nanti, atau setelah mati Katanya ayah itu cinta pertama setiap anak perempuan Tapi sekalipun aku gak pernah merasakan Malah pernah benci sebenci-bencinya Marah semarah-marahnya Masa bodo sebodo-bodonya Karena ngerasa ayahku gak kayak ayah lainnya Jarang ada kata - kata bijak yang keluar dari lisannya Seringnya kelakar Atau umpatan, kepada nasi yang belum sempurna matang, atau daging yang sulit dikunyah Aku gak bisa memahami ayah Mungkin karena waktu kecil seringnya sama ibu Sekolah dianter ibu, makan disuapi ibu, nakal diomeli ibu Sedikit sekali ingatan tentang ayah, yang baik - baik Banyaknya yang buruk - buruk Waktu ayah kecelakaan misalnya Waktu itu tiba - tiba aku nangis Padahal umurku masih 2 tahun Dan entah kenapa masih ingat sampai sekarang Oh aku tahu, Saat...
Upaya memungut ceceran kata dalam lautan pikiran dan ingatan yang berantakan, lalu memadukannya dengan semilir perasaan menjadi gulungan cerita